Ikhwan Langka Bernama Ali ...
Dia bernama Ali.Ikhwan itu sama dengan laki-laki lainnya. Rutin berinteraksi dengan akhwat ayu, daiyah populer dari keluarga terpandang, dan sekalipun tarbiyah bukan hanya sepekan sekali menerpa, namun dia masih manusia ... Perasaan itupun muncul tanpa diminta.
Namun ia tahu posisi dirinya. Ia tahu mana batasnya. Cinta platonisnya disimpan rapat-rapat. Jangankan untuk 'nembak si akhwat, apalagi mengetikkan status di wall FB, untuk mengekspresikanpun ia bertahan. Bertahan. Tak sesiapapun tahu gelisah hatinya. Menjaga kemuliaan diri ... dan juga kemuliaan si akhwat.
Apalagi, mimpi memperistri sang akhwat kian memudar ketika tiba seseorang dengan segalanya: kesolihan, kekayaan, kemasyhuran dengan tujuan yang juga lama diidamkannya: mengkhitbah akhwat pujaan. Seseorang itu punya begitu banyak keutamaan. Tak mungkin sang akhwat menolaknya. Gundahnya kian membulat. Namun tak diduga, langit hatinya kembali cerah. Lamaran pria masyhur itu ditolak.