Assalamu'alaykum...

Selasa, 23 November 2010

Ukhuwah Islamiyah



Dalam suatu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, baginda Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa : “Tidaklah dua orang muslim berjumpa, lalu keduanya berjabat tangan, kecuali keduanya diampuni sebelum keduanya berpisah”.
 Riwayat lain justru menyebutkan suatu kisah yang menarik yaitu kisah yang diriwayatkan oleh Imam Malik dalam Al Muwatha’ dari abi Idris Al Khaulany Rahimahullah bahwa ia berkata:
Aku pernah masuk Masjid Damaskus. Tiba-tiba aku jumpai seorang pemuda yang murah senyum yang dikerumuni banyak orang. Jika Mereka berselisih tentang sesuatu maka mereka mengembalikan kepada pemuda tersebut dan meminta pendapatnya. Aku bertanya tentang dia, lalu dikatakan oleh mereka,’Ini Muadz bin Jabal.’ Keesokan harinya , pagi-pagi sekali aku datang ke masjid itu lagi dan kudapati dia telah berada di sana tengah melakukan shalat. Kutunggu sampai dia selesai melakukan shalat kemudian aku temui dan kuucapkan salam kepadanya. Aku berkata,’Demi Allah aku mencintaimu. Lalu ia bertanya.’Apakah Allah tidak lebih kau cintai?’ Aku jawab,’Ya Allah aku cintai’. Lalu ia memegang ujung selendangku dan menariknya seraya berkata,’Bergembiralah karena sesungguhnya aku pernah mendengar Rasulullah SAW, bersabda,”Allah berfirman, cinta-Ku pasti akan mereka peroleh bagi orang yang saling memadu cinta karena Aku, saling mengunjungi karena Aku, dan saling memberi karena Aku.”
 Dari kedua riwayat di atas, terdapat suatu hikmah betapa Allah SWT memberikan keutamaan bagi setiap muslim untuk saling menyayangi dan mencintai saudaranya dalam bingkai suci yang bernama Ukhuwah Islamiyah. 
 Allah SWT memaparkan secara lebih mendalam pada Surat Ali Imran ayat 103, yang artinya : 
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni'mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni'mat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya…”
Aku sering merasakan betapa indah dan menyenangkannya Ukhuwah Islamiyah yang terjalin dengan ikhlas karena Allah, tidak mengenal perbedaan apapun. Suasana yang sangat sederhana, namun di balik kesederhanaan itu amat terasa betapa tali persaudaraan yang begitu kental akan kasih sayang yang terjalin atas dasar cinta karena Allah semata.
Namun demikian, bukan tidak pernah tali persaudaraan itu diiuji. Aku juga pernah merasa jengkel, kesal, marah, bahkan kecewa sama saudara-saudara seiman. Sampai rasanya aku tak mau lagi melihatnya. Tetapi, karena rasa persaudaraan itu mengalahkan semuanya hingga semuanya terlupakan begitu saja layaknya tak terjadi apa-apa.
 Dari Abu Musa Al Asy’ari ra. dari Nabi Muhammad saw bersabda:
Orang mukmin itu bagi mukmin lainnya seperti bangunan, sebagiannya menguatkan sebagian yang lain. Kemudian Nabi Muhammad menggabungkan jari-jari tangannya. Ketika itu Nabi Muhammad duduk, tiba-tiba datang seorang lelaki meminta bantuan. Nabi hadapkan wajahnya kepada kami dan bersabda: Tolonglah dia, maka kamu akan mendapatkan pahala. Dan Allah menetapkan lewat lisan Nabi-Nya apa yang dikehendaki.” Imam Bukhari, Muslim, dan An Nasa’i.
 Semoga kita termasuk dalam golongan orang yang senantiasa menyambungkan tali silaturrahim. Dan semoga Allah membalas ukhuwah yang ada dengan mempertemukan kita di syurganya kelak. Amin. 
 Abu Hurairah r.a., dari Nabi Muhammad saw., beliau bersabda, “Barangsiapa menghilangkan kesusahan seorang muslim, niscaya Allah akan menghilangkan satu kesusahannya di hari kiamat. Barang siapa menutupi aib di hari kiamat. Allah selalu menolong seorang hamba selama dia menolong saudaranya.” (H.R. Muslim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar,,,